Sambutan Dekan FAI UMS untuk acara Haflah Juziyyah Tahfizh dan Tahsin
Al-Qur'an Prodi PAI FAI UMS, Sabtu, 9 Januari 2016.
Assalamu'alaikum wr wb.
الحمد لله الذي أنعمنا بنعمه الوافرة، منها
نعمة الصحة والعافية، ومنها نعمة الإيمان و الإسلام، ومنها نعمة المعرفة والعلم، ومنها
نعمة حفظه القرآن مطابقة بقوله: إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون.
اللهم صل و سلم و بارك على نبينا محمد وعلى
آله وصحبه أجمعين.
Kaprodi dan sekprodi PAI FAI UMS yg saya hormati.
Dosen dan musyrif Tahfizh dan Tahsin Al-Qur'an yg saya hormati.
Segala puji dipanjatkan ke hadirat Allah Swt yg tidak pernah lengah
untuk mencurahkan karunia dan nikmat-Nya kepada kita semua, berupa nikmat sehat
dan afiat, nikmat iman dan islam, nikmat hikmah dan pengetahuan, serta nikmat
penjagaan Al-Qur'an, sesuai firman-Nya dalam surat Al-Hijr/15: 9:
"Sesungguhnya Kami-lah yg menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya."
Salam dan shalawat semoga senantiasa tercurah untuk Nabi Muhammad Saw
yg telah mewariskan kepada kita dua warisan penting yg menjadi pedoman hidup:
Al-Qur'an dan Sunnah.
Salah satu nikmat yg telah disebutkan tadi dan perlu penekanan pada
pertemuan hari ini adalah nikmat pemeliharaan Al-Qur'an. Lebih dari satu dekade
terakhir ini, pemeliharaan Al-Qur'an telah menjadi sebuah gerakan masif. Pada
dekade 1970-an saja, pemeliharaan Al-Qur'an di Indonesia, terutama pada tahfizh
dan tahsinnya, belum menjadi suatu gerakan masif. Di kalangan pesantren saja, misalnya,
sebagaimana yg saya alami, kewajiban menghafal Al-Qur'an baru pada juz ke-30
dan ayat-ayat pilihan. Namun sekarang, seiring dengan tumbuh mekarnya pesantren
dan sekolah terintegrasi, pemeliharaan Al-Qur'an, terutama pada tahfizh dan
tahsin, telah menjadi gerakan masif. Kata tahfizh telah menjadi ikon baru
lembaga pendidikan Islam. Banyak pesatren tahfizh dan sekolah/madrasah dengan
kekhususan tahfizh didirikan di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, beasiswa
ditawarkan kepada hafizh Al-Qur'an yg masuk perguruan tinggi. (ma'arif jamuin)
Di tengah fenomena seperti ini, dan dengan dorongan pesan Al-Qur'an dalam surat Al-Hijr/15: 9, FAI UMS, terutama prodi PAI yang mempersiapkan tenaga profesional guru PAI, sudah sepantasnya mengantisipasi tantangan ini. Karena itu, dalam kurikulum baru 2015 Tahfizh dan Tahsin Al-Qur'an menjadi kompetensi khusus lulusan prodi PAI. Lebih dari itu, upaya pemeliharaan Al-Qur'an oleh Allah yg menuntut partisipasi makhluk-Nya, oleh FAI UMS telah dilengkapi dengan paket pembelajaran Bahasa Arab yg berorientasi kepada penerjemahan dan pemahaman Al-Qur'an: Mufradatul Qur'an, Al-Nahw wa Al-Sharf li Fahmi Al-Qur'an, serta Balagah Al-Qur'an. Tidak cukup dengan itu, secara institusi, FAI UMS telah membuka satu prodi baru, Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IQT).
Para mahasiswa, beruntunglah kalian karena kalian masuk dalam gerakan
masif pemeliharaan Al-Qur'an di FAI UMS. Maka, ketika kalian menyelesaikan
salah satu tahap dari Tahfizh dan Tahsin Al-Qur'an seperti yg terjadi hari ini,
saya dan segenap pimpinan dan dosen prodi PAI dan FAI UMS menyampaikan
apresiasi yg setinggi-tingginya atas prestasi yg telah diraih. Prestasi yg
tidak datang secara percuma, namun diraih melalui usaha keras dan kesucian
hati.
Dalam konteks ini, sudah barang tentu peranan musyrif dan dosen tidak
bisa diabaikan. Mereka memiliki kontribusi yg signifikan. Karena itu,
dihaturkan banyak terima kasih. Semoga kontribusi mereka menjadi bagian dari
amal shaleh yg dicatat dan diridhai Allah.
Prestasi tahfizh kalian yg diraih sekarang, selain memerlukan
kelanjutan, namun juga memerlukan pemeliharaan. Jaga dan tingkatkan prestasi
kalian sebagai bagian dari hifzhul Qur'an. Sebagai bagian dari peningkatan,
selain menambah hafalan, sempurnakan kompetensi kalian dalam memahami Al-Qur'an
melalui penguasaan 'Ulumul Qur'an dan kompetensi Bahasa Arab Manhaji, serta
penguasaan kompetensi ilmu-ilmu kauniyyah yg insya Allah akan memberikan
kontribusi yg signifikan pada peraihan pesan-pesan Ilahi yg bermanfaat bagi
kehidupan manusia.
Akhirnya, sebagai bagian dari pemeliharaan dan peningkatan hafalan
kalian, satu hal yg tidak boleh kalian lupakan, sebagaimana disampaikan imam
Al-Syafii, adalah tazkiyah al-nafs (menjaga kesucian hati).
Kepada pengelola prodi, disampaikan juga apresiasi yg tinggi dan banyak
terima kasih atas upaya rintisan yg terprogram ini. Semoga semua upaya kita ini
memberi manfaat pada umat dan mendapat ridha Ilahi.
Nasrun minalLahi wa fathun qarib.
BilLahi al-taufiq wa al-hidayah.
Wassalamu alaikum wr wb.
Kartasura, 9 Januari 2016,
Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta,
ttd
Dr. M. Abdul Fattah Santoso, M.Ag.