Workshop tersebut diselenggarakan bersama para
aktivis muda dari Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) poros Malang,
sebagian Poros Jateng dan sebagaian poros DIY, dengan mendapat kunjungan para
professor anggota JIMM alumni luar negeri terutama dari Australia, Eropa dan
Amerika.
Dalam workshop tersebut dipresentasikan 33 dari 38 hasil penelitian tentang Best Practices Muhammadiyah dari para scholars, activist dan lecturer dari berbagai wilayah Indonesia dan luar negeri.
Dalam workshop tersebut dipresentasikan 33 dari 38 hasil penelitian tentang Best Practices Muhammadiyah dari para scholars, activist dan lecturer dari berbagai wilayah Indonesia dan luar negeri.
Alasan diselenggarakan workshop ini di
antaranya adalah Muhammadiyah telah memasuki
abad kedua. Tantangan
dakwah abad ini tentu tak kalah rumit jika dibandingkan abad
pertama. Pasalnya, Muhammadiyah yang merupakan gerakan Islam, dakwah amar
makruf nahi munkar dan tajdid tidak lagi berdiri sebagai ormas modern berbasis sosial
kemasyarakatan di Indonesia, tetapi kini berhadapan dengan berbagai persoalan
serius internasional. Persoalan internasional itu merupakan peluang
bagi Muhammadiyah untuk semakin berkiprah untuk umat secara global.
